THE BASIC PRINCIPLES OF REFORMASI INTELIJEN

The Basic Principles Of reformasi intelijen

The Basic Principles Of reformasi intelijen

Blog Article

Intelijen sebagai pilar utama keamanan nasional, harus mampu menjadi senjata pamungkas demi kepentingan negara. Tidak sebaliknya intelijen yang seharusnya menjadi problem fixing malah asik menjadi trouble taking.

[eighteen] The definite advantage Soeharto acquired from this activation of territorial instructions was the diploma of electric power and armed forces intelligence functions which the construction could perform, which held Suharto ‘up to date’ with “any risk” even from the village degree.

Presiden Prabowo Subianto dalam sebuah pidato pernah menyamakan bermain saham dengan berjudi. Pernyataan ini tentu memicu perdebatan di kalangan masyarakat dan pelaku pasar modal.

Biasanya personel intelijen dibekali kemampuan lebih atau dapat dikatakan, orang yang menjadi intelijen ialah orang-orang pilihan terbaik. Kebanyakan mereka berkamuflase lebih hebat sehingga sangat sulit dan bahkan tak terlihat ketika berbaur dengan masyarakat sipil atau berbaur dengan pihak musuh, karena mereka memegang prinsip 1000 address, artinya personel intelijen tersebut memiliki a thousand identitas, yang mana menutupi identitas asli personel intelijen tersebut. Keberhasilan dalam menjalankan tugas yang sangat berat selalu dipundak mereka, yang bisa diibaratkan "berhasil tak dipuji, gagal dicaci-maki, mati tidak diakui".

Di satu sisi badan intelijen tahu kepentingan clientnya, sebaliknya sang client juga harus tahu apa yang dibutuhkan oleh badan intelijen agar dapat menghasilkan produk intelijen yang bermutu one .

Makalah ini berfokus pada isu-isu pemilu setelah period reformasi. Dengan mempelajari literatur yang ada sebagai bahan perbandingan antara pemilu ke pemilu.

view states that this chaos is a technique of consolidating stability actors to check their place within the eyes from the civilian governing administration, and if the civilian govt asks for motion by the equipment, then You will find a negotiation regarding the bodyweight of stress for reform and what ‘may well’ or ‘mustn't’ be completed.

The instant of Sumpah Pemuda (Younger Gentleman Oath) happened eighty four many years back, reflecting the spirit of nationalism that remains vital On this Reformation era. This paper endeavors to dig deeper meaning of Sumpah Pemuda in its pre-independence era and making use of it to our modern circumstance.

Informasi keamanan nasional tersebut akan tergambar dari hasil koordinasi lintas lembaga intelijen negara, sehingga bisa dijadikan pemetaan oleh pengambil kebijakan.

Lembaga intelijen sendiri justru dianggap terlibat mengambil bagian dari agenda “politisasi vaksin.” Beberapa waktu lalu BIN bersama mantan Kemenkes Terawan memaksa agar vaksin nusantara segera mendapatkan pengakuan dari BPOM. Dengan label “karya anak bangsa” banyak pihak (termasuk BIN) memaksa BPOM untuk melakukan uji lebih lanjut.

Inside the Soekarno era, the problem for the intelligence Firm was While using the BKI coordination process at the extent of institutional Management (including the Head of the Lawyer General’s Business office along with the Military services Leadership) who were not active in technological coordination pursuits. In follow, leaders typically appoint officers not qualified for making immediate decisions or of low rank. As a result, BKI, which was proven dependant on Federal government Regulation no. sixty four of 1958, was only less than a year previous. President Soekarno then formed BPI by Authorities Regulation no.

Menurut Rodon, BIN telah menunjukkan perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. BIN kini lebih fleksibel dalam menghadapi Baca selengkapnya perubahan yang terjadi di lingkungan strategis serta telah menambah beberapa deputi baru yang fokus pada siber, komunikasi, dan informasi.

Namun tidak semua pimpinan, baik nasional dan daerah menggunakan produk intilijen secara baik. Hal tersebut bisa dilatarbelakangi validitas dan kualitas produksi intelijen yang tidak teruji dan minimnya profesionalisme lembaga.

During the late 1960s to seventies when BIN was still termed BAKIN, Colonel Nicklany who At the moment served as head of deputy II of BAKIN, asked for enable from your CIA, MI6, and MOSSAD to train a new BAKIN device referred to as Satsus Intel (satuan khusus intelijen/Distinctive intelligence device) which was tasked with managing foreign counterintelligence, particularly catching overseas spies working in Indonesia Primarily from communist countries, Regardless that Indonesia does not have diplomatic relations with Israel, Nicklany did not care relating to this and mentioned: "We're going to usher in these Israeli instructors given that they are the best in globe," In accordance with Israeli officials interviewed in 2007.[20]

Report this page